A: “Apa saja yang biasa kau bawa saat bekerja di kantormu atau ditempat kerjamu yang lain?”
K: “Hmm. . Dompet didalamnya ada uang, kartu ATM, KTP, SIM, lalu handphone, sepeda motor. Buku bacaan. Memang kenapa?”
A: “Apa saja yang kau andalkan saat meyakinkan orang yang hendak memintamu bekerja bersamanya dalam sebuah pekerjaan?”
K: “Pendidikan saya. ilmu dan keahlian saya. Pengalaman saya dalam bekerja, serta berbagai karya dan prestasi saya?”
A ;”Jika akhirnya engkau bekerjasama dengannya, lalu mulai menangani pekerjaan dengannya. Kesulitan satu persatu mulai menghadang kalian berdua, apa yang akan kau gunakan menghadapi situasi itu?”
K: “Saya sadar, tidak cukup pendidikan, ilmu, keahlian, pengalaman dan karya yang bisa saya gunakan untuk menghadapi situasi sulit itu. Saya butuh berbesar jiwa bekerja dengan nya. Toleran atas kelemahan dan kekurangannya. Tulus, rendah hati dan santun membantu menutupi kelemahannya. Serta mau berlapang dada menerima apapun hasil kerja kami setelah kami mengeluarkan kemampuan terbaik kami”
A: “Jika akhirnya kalian berdua memasuki masa masa sulit bahkan akhirnya terjatuh dan bangkrut dalam pekerjaan kalian, apa yang kau yakini bisa menolong dan menyelamatkan kalian berdua?”
K: “Dalam situasi sesulit dan seberat itu, kami butuh kebesaran jiwa dan kelapangan dada menerima kondisi itu yang sudah pasti merupakan takdir kehidupan kami dari NYA. Kami percaya keyakinan, harapan, optimisme, kesabaran dan daya tahan dalam bekerja kembali kepuncak keberhasilan, menjadi penentu utamanya.”
A: “Banyak orang yang bisa bangkit ketika terpuruk dan jatuh. Tetapi seringkali orang gagal bertahan dengan keberhasilan, kedudukan, harta, reputasi dan kehormatan lainnya. Tanggapanmu?”
K: “Itulah mengapa ketika berdoa kepada Tuhan kita, bukan hanya mengucapkan WARFA’NIi dan WARZUQNII, angkatlah derajatku dan berilah aku rezeki, tetapi kita masih melanjutkan dengan mengucapkan WAHDINII, berilah aku petunjuk”
A: “Maksudnya?”
K: “Di saat kita berhasil karena derajat kita diangkat oleh Tuhan kita, dan pintu pintu rezeki dibuka lebar lebar oleh NYA. Kita semakin membutuhkan mengingati terus petunjuk NYA, berpegang teguh denganya, bersabar menjalankannya serta meminta kekuatan kendali dan kontrol diri dari NYA terhadap semua anugrah NYA agar bisa didayagunakan dijalan yang mendatangkan manfaat bagi diri kita dan sesama serta dalam naungan ridho NYA”
A:”Jadi dengan semua penjelasan mu itu, apa yang paling berharga dan layak selalu engkau bawa dalam hidupmu setiap saat?”
K: “Keyakinanku, cita cita hidupku, optimisku, disiplin hidupku, dayatahan dan kesabaranku, ketulusanku, kendali dan kontrol diriku, serta cinta dan rinduku kepada TUHAN SEMESTA KEHIDUPAN YANG MAHA ESA itulah bekal ku setiap saat?”
0 komentar:
Posting Komentar
Harap tidak berkomentar SPAM!