DPC PKS Lamongan.
Bursa calon presiden (capres) sudah mulai ramai. Ada yang deklarasi terang-terangan ada pula yang masih 'wait and see'.
Kini giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mulai menggadang nama yang akan diusung sebagai calon presiden di 2014. November 2012 nanti, PKS akan mendeklarasikan satu nama definitif calon presiden dari partai.
"Jika Oktober ini Majelis Syuro setuju, rencananya Rapimnas ada 10-11 November akan deklarasi," kata juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, kepada VIVAnews, Selasa 4 September 2012.
Lantas siapa yang akan diajukan PKS sebagai capres? dari internal kader atau tokoh eksternal?
Bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) benar-benar berani mengusung calon presiden (capres) dari luar partai, maka nama yang paling menonjol untuk disodorkan adalah Chairul Tanjung si 'anak singkong'.
Mengapa Chairul Tanjung? Dalam beberapa kesempatan, beberapa elit PKS terus memunculkan bos Trans-Corp ini. Sebut saja misalnya Almuzammil Yusuf dan Zulkieflimansyah. Bahkan secara eksplisit, Zulkieflimansyah menyebut Chairul Tanjung sebagai sosok yang pas dan tepat untuk menjadi capres 2014.
"Menurut saya yang pas untuk capres 2014 itu Chaerul Tanjung," kata Zulkieflimansyah dalam suatu kesempatan wawancara dengan rakyat merdeka online.
"Melihat rekam jejaknya, kapasitas dan demi kesinambungan pembangunan, Chaerul Tanjung bisa jadi pilihan yang baik. Dia juga good looking," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Sepertinya, elit-elit PKS bukan semata-mata memandang kekuatan finansial dari sosok pemilik Tran7, TranTV dan portal berita Detik.com. Sebagaimana kata sementara kalangan, kedekatan pemilik Bank Mega dengan PKS ini memang sudah terjali sejak lama.
Kedekatan PKS dan Cahirul Tanjung inilah yang dikabarkan membuat SBY tidak pernah mendepak PKS dari koalisi, meskipun berkali-kali PKS membuat ulah dan berbeda sikap dengan kebijakan pemerintah di parlemen. Sebut saja misalnya dalam pansus Century, pansus mafia pajak, dan terakhir soal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Chairul Tanjung disebut-sebut sebagai pihak yang menjadi benteng PKS di koalisi.
Selain itu, saat Pilpres 2009, Chairul Tanjung pula yang dikabarkan membujuk PKS untuk merapat kepada pasangan SBY-Boediono. Saat itu, PKS menawarkan Hidayat Nur Wahid untuk bisa mendampingi SBY. Namun tawaran PKS ini ditolak, dan SBY tetap memilih Boediono. Namun PKS akhirnya luluh, karena dijembatani oleh Chairul Tanjung.
Kini, dua tahun menjelang Pilpres 2014, tinggal menunggu waktu saja apakah PKS akan benar-benar mengusung Chairul Tanjung atau tidak.
Tapi yang jelas, pengusungan capres sebelum pemilu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan suara parpol karena mayoritas masyarakat lebih melihat tokoh yang diusung parpol seperti sudah terbukti dari meroketnya suara Partai Demokrat di pemilu 2004 dan 2009 karena mengusung figur SBY.
Semoga langkah 'berani' PKS dengan akan mendeklarasikan capres November mendatang menjadi salah satu faktor meroketnya suara PKS di pemilu 2014 dan mencapai target tiga besar.
Kini giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mulai menggadang nama yang akan diusung sebagai calon presiden di 2014. November 2012 nanti, PKS akan mendeklarasikan satu nama definitif calon presiden dari partai.
"Jika Oktober ini Majelis Syuro setuju, rencananya Rapimnas ada 10-11 November akan deklarasi," kata juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, kepada VIVAnews, Selasa 4 September 2012.
Lantas siapa yang akan diajukan PKS sebagai capres? dari internal kader atau tokoh eksternal?
Bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) benar-benar berani mengusung calon presiden (capres) dari luar partai, maka nama yang paling menonjol untuk disodorkan adalah Chairul Tanjung si 'anak singkong'.
Mengapa Chairul Tanjung? Dalam beberapa kesempatan, beberapa elit PKS terus memunculkan bos Trans-Corp ini. Sebut saja misalnya Almuzammil Yusuf dan Zulkieflimansyah. Bahkan secara eksplisit, Zulkieflimansyah menyebut Chairul Tanjung sebagai sosok yang pas dan tepat untuk menjadi capres 2014.
"Menurut saya yang pas untuk capres 2014 itu Chaerul Tanjung," kata Zulkieflimansyah dalam suatu kesempatan wawancara dengan rakyat merdeka online.
"Melihat rekam jejaknya, kapasitas dan demi kesinambungan pembangunan, Chaerul Tanjung bisa jadi pilihan yang baik. Dia juga good looking," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Sepertinya, elit-elit PKS bukan semata-mata memandang kekuatan finansial dari sosok pemilik Tran7, TranTV dan portal berita Detik.com. Sebagaimana kata sementara kalangan, kedekatan pemilik Bank Mega dengan PKS ini memang sudah terjali sejak lama.
Kedekatan PKS dan Cahirul Tanjung inilah yang dikabarkan membuat SBY tidak pernah mendepak PKS dari koalisi, meskipun berkali-kali PKS membuat ulah dan berbeda sikap dengan kebijakan pemerintah di parlemen. Sebut saja misalnya dalam pansus Century, pansus mafia pajak, dan terakhir soal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Chairul Tanjung disebut-sebut sebagai pihak yang menjadi benteng PKS di koalisi.
Selain itu, saat Pilpres 2009, Chairul Tanjung pula yang dikabarkan membujuk PKS untuk merapat kepada pasangan SBY-Boediono. Saat itu, PKS menawarkan Hidayat Nur Wahid untuk bisa mendampingi SBY. Namun tawaran PKS ini ditolak, dan SBY tetap memilih Boediono. Namun PKS akhirnya luluh, karena dijembatani oleh Chairul Tanjung.
Kini, dua tahun menjelang Pilpres 2014, tinggal menunggu waktu saja apakah PKS akan benar-benar mengusung Chairul Tanjung atau tidak.
Tapi yang jelas, pengusungan capres sebelum pemilu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan suara parpol karena mayoritas masyarakat lebih melihat tokoh yang diusung parpol seperti sudah terbukti dari meroketnya suara Partai Demokrat di pemilu 2004 dan 2009 karena mengusung figur SBY.
Semoga langkah 'berani' PKS dengan akan mendeklarasikan capres November mendatang menjadi salah satu faktor meroketnya suara PKS di pemilu 2014 dan mencapai target tiga besar.
0 komentar:
Posting Komentar
Harap tidak berkomentar SPAM!