MENGINGAT
MATI
Kematian adalah
permulaan kepada kehidupan baru yang kekal abadi (akhirat). Yakin dengan
sebenar-benar yakin akan alam akhirat sangat dituntut karena merupakan penjabaran
dari rukun iman yang kelima.
Sabda Rasulullah:
"Perbanyakkanlah mengingati mati, niscaya akan
meremehkan berbagai kelezatan.”(An Nasai, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Ketika Malaikat maut datang menemui Nabi Yaakub AS untuk mencabut nyawa, beliau bertanya, "Bukankah aku minta agar dikirimkan utusan terlebih dahulu"
Malaikat maut menjawab, "Demi Allah telah banyak
utusanku memberi peringatan wahai nabi Allah,
Jawab Nabi Yaakub ,"Aku tidak mengetahui dan
mengenalinya,"
Jawab malaikat maut pula, "Yaitu berupa sakit, uban,
pendengaran kurang dan penglihatan kabur."
Rasulullah
bersabda, "Berziarahlah kubur karena ia dapat mengingatkan kamu kepada Akhirat.
Mandikan orang mati karena mengurus jasad orang mati merupakan peringatan yang
mendalam. Dan shalatkan jenazah karena ia dapat menyedihkan hati kamu karena
orang yang bersedih dibawah naungan Allah SWT berarti bersedia dengan segala
kebajikan. (Dari Abu Dzar)
Barang siapa yang banyak menginggat mati akan mengutamakan
3 perkara:
1. Segera bertaubat, karena yakin mati akan
datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka dan tidak mengira tempat.
2. Berhati tenang dan senantiasa mewaspadai hati
dari dihingapi dan dikotori ole berbagai mazmumah (sifat keji). Dan sentiasa
mengingati Allah SWT.
3. Rajin beribadah dan taat, dunia ini adalah
tempat beramal dan akhirat adalah tempat perhitungan.
Tanda-tanda orang yang melupakan mati
1. Menunda-nunda taubat, akhirnya mati dalam
keadaan membawa dosa dan belum bertaubat. Seringkali berangan-angan karena
menyangka mati masih lambat dan umur akan panjang.
2. Tidak rela hidup sederhana akhirnya memburu
kesenangan dan kemewahan dunia hingga lalai dari menginggati Allah SWT. Sering
merasa kecewa dan putus asa seolah-olah dunia ini segala-galanya. Terlalu
mementingkan diri sendiri dan sanggup menindas orang lain
3. Malas beribadah, kelezatan menikmati nikmat
dunia menyebabkan lenyapnya kelezatan beribadah pada Allah SWT. Hilang
kemanisan ibadah, malah merasakan kosong dan tidak bermanfaat.
Allah SWT Berfirman :
Audzubillahi minasy syathonirrojim
1. Kullu nafsindza iqotul maut (Setiap yang
bernyawa akan mengalami kematian)
2. Faidza ja'a Ajaluhum laa yasta'khiruna sa'ah
wala yastaqdimun (Maka apabila datang waktu kematian tidaklah dapat diundur dan
tidakpula dapat dimajukan.)
3. Wamal hayatuddun ya illa mata'ul ghuruur
(Sesungguhnya dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yangmemperdayakan.) Shodaqollohul
adhim.
0 komentar:
Posting Komentar
Harap tidak berkomentar SPAM!